1. |
|
|||
|
Zuhud :
Saat malam menabur sunyi
Jiwaku merinding memamah sabda
Yang meloncat dari lidah sang waktu
Kebakaan yang teramat purba
Oh bintang tuntaskan semedi
Angin dinari tasyahhud di puncak sinai
Pohon-pohon gila dalam sujud daim
Kerinduan menjelma tarian mitis
Apakah Engkau telah terima
Kekasih
Seluruh cumbu dan birahiku?
Seluruh cumbu dan birahiku?
Kekasih
Mefisto :
Kerajaanku api beraroma kecemasan
Segunung nafsu berlari lampaui kematian
Akulah neraka yang kau cari dalam mimpi
Berdarah perawan mendidih di batas keyakinan
Kau kelabuhi hasratmu sendiri
Kemanunggalan itu hanyalah fantasi
Zuhud :
Sementara gelap dan lengang telah berangkat
Ke gunung timur, mendoakan bunga dan matahari
Segala bahaya telah sempurna
Melintasi kemanusiaan yang fana
Dan melintas waktu dalam sujud daim
Kerinduan membaka teramat purba
Mefisto :
Kau ingin padamkan apiku
Kau ingin membunuhku
Aku tak mati, tak pernah mati
Hingga anak cucu dan seluruhmu memenuhiku
Menyetubuhi benda-benda jelmaanku
Konsumsi, ya, pada mulanya adalah konsumsi
Hedon, hedon, hedon
Jadilah anak Adam yang hedon
What are you after ‘the fall’?
Tidak ada kenikmatan melebihi dunia yang terlarang
Lagi, lagi, lagi, dan kau akan memintaku sekali lagi
Hingga yang tersisa adalah kenikmatan dari kematian yang berulang-ulang
Ampun, kau akan meminta pengampunan
Tolong, kau akan meminta pertolongan
Tapi kau akan memintaku sekali lagi
Kenikmatan yang berulang-ulang dari kematian
Itulah aku yang tak lain adalah kau
|
||||
2. |
Lentera Jiwa
05:38
|
|
||
|
Hasrat yang selalu membara
Jiwa-jiwa kebingungan
Pancaran cahaya
Menyinari kalbu
Membuka rahasia-rahasia cahaya suci
Berjalan menuju cahaya Illahi
Lentera perlahan mengarungi samudera
Tasbih mendorong dengan khusyuk
Cakrawala mengiringi ilham Illahi
Putih mengkilap dalam sinar .......
ke Tuhanan
Cakrawala mengiringi ilham Illahi
Putih mengkilap dalam sinar yang suci
Mulia...
Esa...
Kuasa...
Lentera jiwa
Jiwa yang rapuh dan hilang dalam kesunyian.....(dalam kesunyian)
Menemukan cahaya yang lama dinantinya......(lama dinantinya)
|
||||
3. |
The Children of Bajang
05:25
|
|
||
|
Api menari iringi nyanyian sakral
Sesaji kembang telon hiasi bukit dieng
Angin malam memecah keheningan
Menyapu suasana cipta dan rasa
Menjadi malam yang sakral
Malam syura dalam altar
Upacara ruwat bajang
Dari janji leluhur........2x
Terjadi pada sejarah budaya jawa
Membawa kisah dari ruang dan masa
Tertitis sukma bajang melegenda
Mencipta sebuah mitos magis yang nyata
Bocah bajang nggiring angin
The Children of Bajang
|
||||
Fadhalius Yogyakarta, Indonesia
A Metal band from Yogyakarta, Indonesia.
Current Members:
Zuhdi Sang
[Vocal]
Kacir Arkananta [Bass, Backing Vocals]
Bable Sagala [Drums, Backing Vocals]
Shanif Jaya [Guitar, Backing Vocals]
Wienan Pratama [Keyboard, Piano & Synthesizer]
... more
If you like Fadhalius, you may also like:
featured on Bandcamp Radio Oct 27, 2023
go to album
featured on Bandcamp Radio May 27, 2022
go to album
Methods of Madness
by Obsession
featured on Bandcamp Radio Feb 5, 2021
go to album
Gateways of Eternity
by Dolmen Gate
featured on Bandcamp Radio Apr 26, 2024
go to album
Fate's Overture
by Mortal Blood
Heavy, immersive, and intense, Mortal Blood delivers extreme metal with a decidedly gothic darkness.
go to album
Towers of Gold
by Sacred Outcry
A powerful metal opus, blending soaring vocals, intricate melodies, and thunderous riffs for an epic listening experience.
go to album
It Came From The Stars
by Crimson Dawn
Thick and heavy power doom from Italian outfit Crimson Dawn balances the spacey with the stoney.
go to album
